Sabtu, 20 Juni 2009

CARA-CARA PEMBERIAN AIR IRIGASI

CARA-CARA PEMBERIAN AIR IRIGASI.

I.1.1 Text Box:  Irigasi Genangan.

Pemberian air dengan cara irigasi genangan ini dilakukan dengan cara menggenangi lahan pertanian degan air irigasi. Air ini dibawa dari sumbernya dengan ienggunakan saluran tanah. saluran pasangan atau pipa - pipa. Penggunaan saluran tanah atau tanpa perkuatan. dilakukan kalau tanah dasar cukup baik sehingga kehilangan debit akibat rembesnya air pada saluran tidak terlalu besar. Atau juga kalau kecepatan aliran pada saluran cukup rendah sehingga tidak mungkin mengakibatkan erosi pada saluran. Kalau diperkirakan rembesan akan besar, maka perlu dipertimbangkan untuk menggunakan saluran pasangan atau pipa‑pipa.

Text Box: Gambar I.1. Petak sawah pada irigasi genangan.Umumnya pemakaian air untuk irigasi genangan ini cukup besar, karena itu pada daerah yang debit tersedianya tidak cukup besar, sitem ini sebaiknya dihindari. Apalagi untuk daerah yang tanah pertaniannya mempunyai permeabilitas yang tinggi. sehingga rembesan dan perkolasinya tinggi. sistem ini sebaikya tidak digunakan.

Petak-petak sawah dengan irigasi genangan di Indonesia umumnya mempunyai bentuk seperti gambar disamping ini.

I.1.2 Irigasi siraman ( Sprinkler Irrigation ).

Irigasi siraman ada!ah sistem irigasi dimana air diberikan kepada tanaman dengan menyemprotkan air keatas sehingga menyerupai hujan ketika air jatuh ketanah. Suatu keuntungan yang paling utama dalam penggunaan sistem ini ialah : dapat digunakan untuk kondisi dimana irigasi permukaan/genangan tidak dapat diterapkan atau tidak effisien.

Sistem ini sangat berguna kalau:

a. Lahan tidak dapat. disiapkan untuk irigasi permukaan/ genangan.

b. Kemiringan medan terialu besar.

c. Keadaan topografi lahan tidak teratur.

d. Lahan mudah tererosi.

e. Tanah mempunyai permeabilitas sangat tinggi atau sangat rendah.

f. Kedalam tanah dangkal diatas kerikil atau pasir.

Irigasi ini memerlukan peralatan dan kelengkapan yang lebih rumit dan mahal seperti: Pompa, pipa‑pipa, keran‑keran dan sebagainya. Namun ada beberapa hat yang. menyebabkan sistem ini lebih menguntungkan :

a. Tidak memerlukan biaya penyiapan lahan yang terlalu mahal.

b. Memerlukan debit air yang relatif kecil, sehingga pemakaian air dapat dihemat.

c. Tenaga terlatih untuk melaksanakan/mengelola. irigasi permukaan tidak diperlukan.

d. Areal dapat dihemat karena tidak ada bagian areal yang digunakan untuk saluran‑saluran, bangunan‑bangunan dan sebagainya.

e. Tanah dapat segera dikembangkan untuk produktifitas yang tinggi karena jaringan irigasinya dapat segera terpasang.

Irigasi sprinkler ini selain untuk membasahi tanah, dapat juga digunakan untuk keperluan lain seperti :

a. Untuk mengatur suhu terutama didaerah yang beriklim dingin. pada waktu musim dingin yang disemprotkan mempunyai suhu normal.

b. Untuk menyebarkan pupuk dan obat anti hama, karena pupuk dan obat tadi langsung dicampur dengan air yang akan disemprotkan. Tapi perlu diperhatikan bahwa ada obat‑obatan yang, merusak pipa karena korosifitasnya tinggi.

Namun demikian ada beberapa kekurangan/kelemahan dari sistem ini yaitu :

a. Angin dapat mempengaruhi penyemprotan air.

b. Supaya penggunaan peralatan dapat ekonomis, diperlukan sumber air yang konstan.

c. Diperlukan air yang bersih dan bebas pasir dan sebagainya.

d. Investasi awal cukup tinggi.

e. Penggunaan daya untuk menyemprotkan cukup tinggi.

Text Box:  Penyemprotan dilakukan dengan menggunakan pengabut (nozzle ) yang bentuknya antara lain seperti berikut ini. Pengabut pada gambar tersebut memiliki dua pengabut :

a. Pengabut penggeser.

b. Pengabut penyebar.

Text Box: Gbr. I.2. Pengabut pada irigasi siramanPada waktu air memancar melalui pengabut penggeser, maka air akan mendorong pemukul untuk berputar pada poros tegaknya. Namun dengan adanya pegas, maka pemukul tersebut akan segera kembali dan memukul pengabut penggeser sehingga pengabut secara keseluruhan akan berputar pada poros tegaknya. Akibat dari gerakan ini menyebabkan pengabut dapat menyebarkan air secara berkeliling. Pada waktu air mengenai pemukul, maka pancaran air akan dipantulkan, sehingga penyiraman terjadi pada daerah sekitar pengabut. Sedangkan pada waktu pemukul terdorong, maka pengabut akan menyemprotkan air cukup jauh, sehingga dapat mencapai radius yang besar. Daerah yang tidak tercapai oleh pancaran pengabut penggeser akan diisi oleh pengabut penyebar. Dengan demikian maka penyebaran air cukup merata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar